Senin, 20 Januari 2014

Cara Mudah Belajar



Gaya Belajar


Pengertian gaya belajar
Penting bagi kita untuk mengetahui gaya belajar kita agar dapat belajar dengan mudah.

Macam-macam Gaya Belajar

 1.   VISUAL (Visual Learners)

Gaya Belajar Visual (Visual Learners) menitikberatkan pada ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham Gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya. Ada beberapa karakteristik yang khas bagai orang-orang yang menyukai gaya belajar visual ini. Pertama adalah kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya, kedua memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, ketiga memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik, keempat memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung, kelima terlalu reaktif terhadap suara, keenam sulit mengikuti anjuran secara lisan, ketujuh seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan.
Ciri-ciri gaya belajar visual ini yaitu :
Cenderung melihat sikap, gerakan, dan bibir guru yang sedang mengajar
Bukan pendengar yang baik saat berkomunikasi
Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak
Tak suka bicara didepan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain. Terlihat pasif dalam kegiatan diskusi.
Kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan
Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan
Dapat duduk tenang ditengah situasi yang rebut dan ramai tanpa terganggu

 2.     AUDITORI (Auditory Learners )
Gaya belajar Auditori (Auditory Learners) mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi itu. Karakter pertama orang yang memiliki gaya belajar ini adalah semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, kedua memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung, ketiga memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.
Ciri-ciri gaya belajar Auditori yaitu :
Mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas, atau materi yang didiskusikan dalam kelompok/ kelas
Pendengar ulung: anak mudah menguasai materi iklan/ lagu di televise/ radio
Cenderung banyak omong
Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya
Kurang cakap dalm mengerjakan tugas mengarang/ menulis
Senang berdiskusi dan berkomunikasi dengan orang lain
Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru dilingkungan sekitarnya, seperti hadirnya  anak baru, adanya papan pengumuman di pojok kelas, dll

 3.  KINESTETIK (Kinesthetic Learners)
Gaya belajar Kinestetik (Kinesthetic Learners) mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya  ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.
Ciri-ciri gaya belajar Kinestetik yaitu :
Menyentuh segala sesuatu yang dijumapinya, termasuk saat belajar
Sulit berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak
Mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya aktif. Contoh: saat guru menerangkan pelajaran, dia mendengarkan sambil tangannya asyik menggambar
Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar
Sulit menguasai hal-hal abstrak seperti peta, symbol dan lambing
Menyukai praktek/ percobaan
Menyukai permainan dan aktivitas fisik

itulah macam - macam gaya belajar. Kira - kira, apa gaya belajarmu? Setelah mengetahuinya, ada beberapa cara lain untuk mempermudah belajar kita.
Cara yang pertama yaitu membuat rangkuman
Cara membuat rangkuman adalah :
1. Bacalah keseluruhan materi pelajaran yang akan kita rangkum.
2. Cari bagian yang penting saja.
Kita dapat memberi highlight pada kata kunci dengan stabilo atau menggarisbawahi dengan pulpen.
3. Setelah mencari bagian pentingnya, gabungkanlah sehingga menjadi materi pelajaran yang mudah dipahami, dan berilah penjelasan singkat sesuai bahasamu sendiri.
nenurutmu, bagaimana dengan langkah membuat ringkasan? Mudah kan? 

Setelah membuat ringkasan, langkah berikutnya adalah membuat peta konsep.
Mind Map atau Peta Pikiran adalah sebuah cara menuliskan ide-ide Anda dalam bentuk simbol dan kata kunci yang terhubung satu sama lain. Cara ini dipercaya sesuai dengan cara kerja otak kita. Karenanya, Peta Pikiran dipercaya akan meningkatkan kemudahan menghapal dan memahami sebuah konsep. Mind merupakan revolusi cara menulis yang sesuai dengan cara kerja otak dan struktur otak yang berupa jaringan-jaringan saraf. Peta Pikiran berbeda dengan cara menulis kompensioanal yang umum dipakai. Umumnya orang menulis dalam format garis lurus horizontal. Buku tulis pun dibuat sesuai kecenderungan umum ini, memiliki lajur horizontal yang tertata sedemikian rupa. Sementara Peta Pikiran memberikan kebebasan kepada kita untuk menuliskan ide dalam bentuk simbol dan kata kunci.

Sebuah Mind Map terbentuk melalui empat prinsip berikut: topik atau tema, kata kunci (key word) yang menggambarkan bagian atau sub dari tema tersebut, simbol dan warna, penghubung (konektor).
Dengan 4 prinsip ini maka langkah-langkah membuat Mind Map adalah sebagai berikut:

1. Tentukan Tema yang akan Anda tulis. Atau perhatikan tema apa yang sedang pelajari. Tulis tema ini di bagian tengah kertas cukup dalam dua kata. Kemudian wadahi kata ini dengan sebuah gambar atau simbol. Anda bebas menentukannya, bisa lingkaran, persegi, segi tiga, bintang, rumah, dll. Berikan juga warna supaya lebih menarik.

2. Tentukan sub atau bagian dari tema tadi dalam beberapa kata kunci. Misalnya untuk tema Mind Map, subtema dan kata kuncinya adalah Tema, Subtema, Simbol, Konektor. Wadahi setiap subtema tersebut dalam gambar atau simbol yang lebih kecil daripada wadah tema. Tarik garis penghubung dari tema ke subtema.

3. Tentukan unsur-unsur subtema sebagai penjelas. Misalnya unsur-unsur Subtema Simbol adalah bentuk, warna, ukuran

4. Berikan warna yang berbeda untuk Subtema. semakin banyak warna dan simbol akan semakin baik untuk merangsang kerja otak.


Manfaat membuat peta konsep :
1. Tema utama terdefenisi secara sangat jelas karena dinyatakan di tengah.
2. Level keutamaan informasi teridentifikasi secara lebih baik. Informasi yang memiliki kadar kepentingan lebih diletakkan dengan tema utama.
3. Hubungan masing-masing informasi secara mudah dapat segera dikenali.
4. Lebih mudah dipahami dan diingat.
5. Informasi baru setelahnya dapat segera digabungkan tanpa merusak keseluruhan struktur Mind mapping, sehingga mempermudah proses pengingatan.
6. Masing-masing Mind mapping sangat unik, sehingga mempermudah proses pengingatan.
7. Mempercepat proses pencatatan karena hanya menggunakan kata kunci.
demikiah cara yang dapat memberi kemudahan dalan belajar.
Sekian :-)